Bupati Batanghari Bingung PNS Bilang Tidak Ada Kerjaan

Bupati Batanghari MFA sampaikan sambutan usai pelantikan


BATANGHARI, BulianId - Telah beberapa kali Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief (MFA) tidak melantik maupun menghadiri pelantikan pejabat di Lingkungan Pemkab Batanghari. 

Kali ini Ia (MFA) langsung yang mengambil alih melantik serta membacakan naskah sumpah atas empat Pejabat di Serambi (Pendopo) Rumah Dinas Bupati Batanghari, Rabu (30/03/2022).

Usai membacakan naskah sumpah MFA langsung berikan sambutan. Saat menyampaikan sambutan, Bupati yang dominan tidak menggunakan teks dalam memberi sambutan, beberapa kali singgung bawahannya.

"Mohon maaf, saya mau cerita sedikit. Sebenarnya saya tadi dikasih tahu ada pak Wabup diluar. Saya ingin pak Wabup yang melantik, cuma sudah beberapa kali pelantikan saya tidak melantik nanti timbul cakap (omongan) macam-macam pula," kata Bupati Batanghari.

"Ada yang nyebut dak berani pak Bupati melantik," canda Bupati MFA. "Belago (makna luas) bae (saja) berani apa lagi melantik," sambung Bupati MFA sembari bersautan tawa dengan para hadirin. 

Bupati berharap para bawahannya menunjukkan kinerja terbaik, dia ada mendengar selentingan 'kenapa harus serius, karena yang dapat nama juga Bupati' (tiru Bupati MFA dalam menyampaikan omongan yang ia dengar).

"Kalau ini tipe Pegawainya. Ini tidak lama lagi sudahlah, ya tidak. Kenapa dia tidak akan memberikan manfaat bagi orang lain. Kawan-kawan ingat apabila kerja kota baik, yang dapat manfaat pertamakali itu kita. Bukan orang yang kita layani, bukan atasan kita," tuturnya.

Ia (Bupati MFA) juga ada mendengar bawahannya menyebut, bahwa tidak ada kerja. Hal itu membuat Bupati bingung, apakah bawahannya perlu didiklatkan lagi.

"Ada pula Pegawai bilang saya tidak ada gawe (kerja). Bingung saya, apa perlu didiklatkan ulang. Nunggu surat masuk atau bosnya manggil, baru ada gawe. Padahal kalau kawan-kawan membaca tupoksi semua itu ada gawean (kerjaan), sekurangnya mengolah data, update data," sebut Bupati MFA.

"Habis akal saya kalau dengar pegawai bilang tidak ada kerja," tegas Bupati.

Bupati tidak pernah melarang bawahannya berdiskusi, tetapi ia meminta untuk menyudahi cerita Pilkada. Ia mengatakan bahwa Pilkada masih lama, dan bersama Wabup ia menjanjikan agar PNS netral menghadapi Pilkada kedepannya.

"Sudah-sudahlah cerita Pilkada, Pilkada ini masih lama lagi. Cerita kerja saja saat ini nanti pas Pilkada, Pilkada lagi kita. Bersama pak Wabup saya janjikan kepada kawan-kawan pegawai agar tetap menjadi pegawai saat pilkada nanti, saya akan membuat kawan-kawan pegawai nyaman bekerja," pintanya.

"Pegawai tidaklah ahli dibidang politik makanya jadi pegawai, apa buktinya. Petahananya kalah terus karena menggunakan pegawai, berarti pegawai tidak ahlinya dibidang politik. Makanya saya tidak mau menggunakan pegawai. Jadi kawan-kawan kerja saja, tenang saja, biar kami yang memikirkan kinerja kawan-kawan," lanjutnya.

Ada yang menyebutkan bahwa posisinya salah saat pelantikan, kami (Bupati-Wabup) ingin memberikan pengalaman serta pengetahuan baru, kalau itu tidak diberikan maka akan terbatas kemampuannya.

"Keputusan ini mungkin bisa ada salahnya, makanya ada pasal terakhir 'apabila terdapat kekeliruan, maka akan diperbaiki sebagaimana mestinya'. Mungkin ada salahnya, tapi ada juga tukang (ahli) tengok salahnya. Tidak perlu kawan-kawan menyebut salahnya, biarkan saja mengalir. Atau kawan-kawan merasa tidak nyaman silahkan mengundurkan diri, itu juga hak," terang Bupati MFA.

"Pegawai itu punya hak untuk menolak, silahkan gunakan instrumen itu semua. Cuma bisa menyebut salah, mundur tidak juga," ungkapnya.(ONE).