![]() |
Tongkang Batubara yang terparkir di pinggir Sungai Batanghari/foto:ist |
Namun, seorang warga berinisial M mengaku hanya menerima Rp 2 juta, meskipun lahan kebun karetnya mengalami longsor hingga 20 tumbuk. Ia mengungkapkan kekecewaannya dan mencurigai adanya penyelewengan oleh oknum yang mengatasnamakan pengurus.
“Saya heran, uang kompensasi lainnya ke mana? Tidak ada transparansi dalam pembagian,” ujarnya.
M berharap pemerintah dan aparat penegak hukum turun tangan menyelidiki kasus ini dan menindak tegas oknum yang terlibat. Kepala Desa Suka Ramai hingga saat ini belum memberikan tanggapan. Kasus ini akan berlanjut ke tahap penyelidikan selanjutnya.
Mirisnya lagi dalam pembagian uang kompensasi tersebut beredar isu adanya jatah untuk awak media yang ikut berpatisipasi mempublikasikan berita terkait masalah tersebut. Hal ini membuat sejumlah awak media merasa dirugikan, karena sejumlah awak media yang ikut mempublikasikan berita merasa tak pernah menerima uang dari hasil kompensasi tersebut. Bahkan jika masalah ini berlarut larut sejumlah awak media akan membawa masalah ini ke jalur hukum. (ANI)