![]() |
Ilustrasi penembakan/foto:ist |
Saat dikonfirmasi Bulian.id, Fahmi mengatakan, kronologis awalnya, Syargawi yang merupakan Ketua Koperasi Tri Mulia Desa Kampung Baru menerima panggilan via telepon dari mandor di lokasi. Bahwa terjadi pencurian buah sawit yang dilakukan oleh sejumlah warga SAD dan Orang Terang.
“Pencurian dilakukan di APD 8B, saat rombongan tiba di lokasi, kurang lebih ada 200 janjang TBS kita dilangsir diduga oleh SAD dan orang terang dengan menggunakan sepeda motor,” sebut Fahmi, Rabu (30/04/2025).
Melihat itu, tim yang turun ke lokasi pun berupaya melakukan pencegahan. Namun menurut Fahmi, bukannya lari, warga SAD dan Orang Terang tersebut justru melakukan perlawanan hingga terjadi insiden pemukulan dan pembacokan.
“Alhamdulillah pembacokan dapat dihindari, akan tetapi penembakan yang menggunakan senapan angin langsung mengenai paha sebelah kanan Pak Syargawi. Dan empat orang lainnya terkena baku hantam dari jenis senjata lainnya,” bebernya.
Fahmi pun mengatakan, peristiwa penembakan ini terjadi murni karena pencurian buah sawit, bukan karena konflik lahan seperti isu yang dikembangkan.
“Terkait konflik lahan itu tidak benar, ini murni dengan tindak pidana pencurian di lahan PT.APL yang bermitra dengan koperasi,” pungkasnya. (ANI)