![]() |
Korban penembakan saat hendak dilakukan perawatan/foto:ist |
Dari informasi yang diperoleh bulian.id, konflik ini sudah berlangsung lama, kejadian ini merupakan dampak dari konflik antara PT.APL dengan Suku Anak Dalam. Sebelumnya, SAD pun sudah melakukan gugatan terhadap PT. APL ke pengadilan. Namun putusan pengadilan tetap memenangkan pihak perusahaan.
“Kekacauan ini sudah bertahun-tahun, dan kami juga sudah pernah membahas ini dengan Timdu Provinsi Jambi, terkait kurangnya kepedulian perusahaan terhadap orang rimbo. Dan sayo pernah nyebutkan ini dengan pemerintah, jika konflik lahan tidak berujung dan selalu berpihak ke pengusaha, pasti akan ada kejadian konflik antara warga,” ujar Jenang Untung.
Jenang Untung mengaku, yang menjadi korban penembakan kali ini merupakan mantan Kades Kampung Baru bernama Syargawi yang merupakan Humas di PT. APL. kemudian, satu orang karyawan lainnya juga mengalami luka akibat sabetan benda tajam.
“Sayo jugo lagi mencari tahu kronoligisnyo, sayo kebetulan baru balik dari Jambi. Informasi sementaro yang sayo dapat baru itu, dulurku,” sambungnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Batanghari, AKP, Husni Abda membenarkan jika ada peristiwa penembakan yang terjadi wilayah hukum MSU.
“Benar ada kejadian penembakan diduga menggunakan senapan angina di MSU. Untuk pelakunya masih dalam lidik, saat ini masih dalam pendalaman terhadap korban dan saksi-saksi,” singkatnya. (ANI)