Sekdes Dianggap Oposisi, Ketua PPDI Batanghari Singgung Soal Komunikasi Dibatasi Waktu

Bupati Batanghari buka bersama para Sekdes se-Kabupaten Batanghari/foto:ist
BATANGHARI,BulianId Menjelang buka bersama, Bupati Batanghari beserta OPD lingkup Pemda Batanghari semestinya melaksanakan agenda kegiatan diskusi mewujudkan Sinergitas Pembangunan dan Pelayanan Publik Batanghari Tangguh yang dijadwalkan pada pukul 13:30 WIB, Jumat (29/03/2024). 

Namun ternyata, kegiatan yang diikuti oleh para Sekdes se-Kabupaten Batanghari tersebut mengalami keterlambatan atau molor. Hal itu dikarenakan beberapa diantaranya datang terlambat, sehingga Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief baru memulai kegiatan tersebut sekira pukul 17:00 WIB.  

Ketua PPDI Batanghari, Robi/foto:ist


Awalnya, saat ketua PPDI Batanghari, Robi menyampaikan sambutan, banyak hal yang ingin ia sampaikan pada kesempatan itu, terkait apa saja hajat yang diminta oleh perangkat desa khususnya mereka yang tergabung dalam PPDI Batanghari. Mereka pun sebagai pelayan masyarakat siap mensukseskan program pemerintah.  

“Telalu banyak yang mau saya sampaikan tapi apo dayo waktu yang cukup terbatas yang diberikan kesempatan pada hari ini. Namun sekali lagi, kami ucapkan terima kasih kepada pak bupati yang sudah berkenan bertemu dengan kami para sekdes,” kata dia.

Lalu, Robi sedikit menyinggung terkait adanya anggapan bahwa perangkat desa khususnya sekdes merupakan bagian dari opisisi di pemerintahan. Namun dia menegaskan, mereka tidak pernah oposisi terhadap pemerintah. Asumi-asumsi tersebut muncul karena komunikasi yang terputus dengan pemangku kebijakan. 

“Ada yang bilang kami oposisi, saya bisa jawab bahwa perangkat desa tidak pernah oposisi. Seolah-olah kami di luar pemerintahan, saya yakin itu juga karna ada komunikasi yang terputus. Ado gab, kenapa? Karna terbatasnyo waktu untuk betemu,” bebernya. 

“Dari dulu pak bupati mengatakan bahwa, waktu itu sangat mahal, jadi susah komunikasi, sediki-sedikit tulah. Dan akhirnyo terjawab jugo pak, waktu yang seharusnyo kito becakap mulai jam setengah 4, ternyata cuma jadi beberapa jam/sebentar,” pungkasnya. 

Tentunya pernyataan tersebut sempat dibalas oleh Muhammad Fadhil Arief disela-sela sambutannya. Keterlambatan memulai kegiatan tersebut dikarenakan undangan yang ditujukan kepada para sekdes tersebut merupakan undangan buka bersama. 

Karno agendanyo buko bersamo, mereka datang pas dekat dekat jadwal buko. Nah, lain kali diubah agendanyo Pak Sekda, buat undangan untuk diskusi atau pertemuan dulu, baru ditutup dengan agenda buko bersamo,” pungkasnya. (ANI)