MENJADI penomena menarik di tengah giatnya Pemerintah Kabupaten Batanghari membuat pedestarian dalam kota Muara Bulian. Dimana, tempat-tempat wisata lokal di Batanghari tak berkembang bahkan ada yang tutup.Salah satu destinasi wisata lokak Batanghari, Teras Tembesu/foto:doc
Padahal, sebelum berdirinya pedestarian oleh pemerintah , ada banyak lokasi yang dijadikan tempat hiburan yang menjadi wisata alternatif bagi masyarakat Batanghari.
Sebut saja Wisata Danau Letang yang terletak di Cadika Muara Bulian dan Teras Tembesu, Hutan Kota Muara Bulian.
Saat ini, wisata Danau Letang terlihat sepi pengunjung, bahkan di hari libur pun nyaris tak ada yang berkunjung hingga para pedagang yang ada di dalam area tersebut pun berangsur angkat kaki.
Khusus untuk Wisata Teras Tembesu, kini hanya tinggal nama. Jangan kan untuk berkunjung, melintasi areal tersebut pun banyak yang takut karena sepi.
Padahal, dulu wisata ini sempat dipuji masyarakat baik dalam daerah maupun luar daerah. Ini disebabkan oleh keunikan destinasi pada kawasan hutan Kota Muara Bulian yang tidak dimiliki tempat lain yakni dikelilingi ratusan pohon tembesu yang telah berusia di atas 30 hingga 60 tahun dengan ketinggian rata-rata 20 meter.
Pengunjungpun bisa merasakan aroma udara segar dan suhu udara sejuk alami di kawasan hutan kota yang berada di atas lahan seluas lima hektar lebih tersebut.
Tak tau faktor utama yang menjadi asbab ini semua? Pemerintah Batanghari saat ini diakui memiliki semangat untuk merubah wajah kota Muara Bulian yang merupakan Ibu Kota Kabupaten menjadi lebih baik.
Sebut saja, pembangunan alun-alun dalam kota yang merupakan sebuah janji yang wajib direalisasikan karena tertuang dalam janji politik saat kampanya Pilkada lalu dan tertuang dalam 36 program dengan kalimat “Pembangunan Alun-alun Kota”.
Tapi, dibeberapa poin berikutnya dalam 36 program yang dijanjikan itu juga dibunyikan dengan kalimat “Pembangunan dan Pengembangan Potensi Wisata Desa/kelurahan”.
Dengan ini semua, tentu sangat diharapkan semangat membangun pedestarian yang dilakukan oleh Pemda Batanghari saat ini juga tidak mengabaikan objek wisata yang sudah ada. Sehingga semua tempat wisata hidup. Jika banyak tempat wisata di Batanghari, tentu masyarakat akan senang karena banyak pilihan untuk berwisata.
Tapi, dibeberapa poin berikutnya dalam 36 program yang dijanjikan itu juga dibunyikan dengan kalimat “Pembangunan dan Pengembangan Potensi Wisata Desa/kelurahan”.
Dengan ini semua, tentu sangat diharapkan semangat membangun pedestarian yang dilakukan oleh Pemda Batanghari saat ini juga tidak mengabaikan objek wisata yang sudah ada. Sehingga semua tempat wisata hidup. Jika banyak tempat wisata di Batanghari, tentu masyarakat akan senang karena banyak pilihan untuk berwisata.
DIRGAHAYU BATANG HARI KE-75 TAHUN
Ditulis Oleh : Muk_Zam Muara Bulian
Ditulis Oleh : Muk_Zam Muara Bulian