Bupati Batanghari saat audiensi dengan Ketua RT/RW se-Kecamatan Bajubang |
Beberapa hal yang ditanyakan oleh Irsyad yakni terkait status asset ruas jalan wilayah sana apakah masih milik pertamina atau sudah menjadi asset Pemda Batanghari. Tidak hanya itu saja perusahaan batu bara yang berdiri tersebut apakah menggunakan jalan Pemda Batanghari saat angkutan batu bara keluar dari wilayah tambang.
Menanggapi hal itu, Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief mengaku baru mendengar bahwa ada perusahaan tambang batu bara yang berdiri di wilayah Kecamatan Bajubang.
“Jadikan batu bara ini pak, kan ado sosialisasi dak biasonyo, semua usaha yang masuk ke tempat kito itu ado sosialisasinyo kepada masyarakat, Pak Irsyad tanyokan,” ujarnya.
“Sayo jugo baru dengar ado perusahaan batu bara di tempat Pak Irsyad. Setahu sayo batu bara ni di arah Kotoboyo sano. Ternyato ado jugo batubara di Pompa Air sano, minyak tau sayo di Pompa Air, kalau batu bara ni baru dengar sayo,” sambung Fadhil.
Prihal penggunaan jalur yang akan dipakai armada batu bara perusahaan tersebut nantinya, Fadhil menyebutkan bahwa Pemkab Batanghari akan berkoordinsi dengan Pemdes Pompa Air.
“Biar kito koordinasi dengan pak kades, apakah dio (perusahaan,red )nak nempuh jalan dewek, atau dio nak lewat jalan kito tu (pemda Batanghari,red) kalau lewat sano sayang pula jalan tu baru. Simpang Kilangan – Pompa Air tu baru kito aspal sekarang, gek takut rusak pula,” sambungnya.
Fadhil pun kembali mempertanyakan kepada Ketua RT tersebut apakah perusahaan sudah pernah melakukan sosialisai kepada masyarakat dan pemerintah desa setempat prihal pengangkutan hasil tambang batubara nantinya.
“Sudah pernah dak sosialisasi?. Kalau ado sosialisasi lagi gek ditanyokan, bapak nak lewat jalan mano ni pak, apo diangkut pake helikopter?,” pungkas Fadhil. (ANI)