Bangun PKM Panerokan, Rekanan Tinggalkan Banyak Masalah

Pemaparan masalah oleh kepala puskesmas se-Kabupaten Batanghari
BATANGHARI, BulianId - Saat mengikuti rapat evaluasi identifikasi masalah bersama Bupati Batanghari, Kepala Puskesmas Penerokan, Gusrinety memaparkan berbagai masalah di PKM yang dikepalainya, salah satunya yakni terkait bangunan yang baru selesai dikerjakan oleh pihak rekanan, (01/04/2022).

Dihadapan Bupati, Gusrinety atau yang akrab disapa Iin mengatakan, bangunan yang dikerjakan oleh rekanan banyak meninggalkan permasalahan, tanpa ada tanggung jawab.

Dikatakan Iin, ruang observasi, ruang jenazah dan ruang tindakan satu wastafel rusak, ruang dokter jaga pintu susah untuk dibuka atau mengalami kerusakan dan wc pun rusak. 

"Ruang dapur lampunya tidak bisa menyala, kemudian kata cleaning servis air juga keluar hingga akhirnya tergenang. Tidak hanya itu saja, ruang anak juga ada rembesan dari kamar mandi pasien tapi sudah diperbaiki, pintu wc pasien berfungsi kurang baik, ruang oksigen sudah dilengkapi dengan instalasi gas medis, namun sampai hari ini belum dilakukan uji fungsi, kami tidak berani karena tertulis jangan diputar, nah sampai orangnya belum datang, kami gak berani putar," paparnya.

Disebutkan Iin, catatan merah yang dia buat yakni, pipa saluran pembuangan limbah dari poli tidak ada, kemudian belum dilakukan uji fungsi instalasi gas medis.

Laporan kondisi aset lama, sebelum dan setelah pembangunan gedung baru PKM, kondisi ipal mengalami rusak berat sehingga tidak bisa difungsikan.

"Karena tertimpa pada saat meruntuhkan bangunan lama, sampai hari ini belum diperbaiki. Saya sudah konfirmasi dua kali, tapi belum ada respon," 

Selanjutnya ia sebutkan, genset otomatis yang pernah mereka adakan dari dana JKN, sempat dipinjam oleh pihak rekanan. Sekarang kondisinya rusak, sudah dikonfirmasi tapi belum diperbaiki.

"Terus untuk tiang bendera dicor, jadi kami tidak bisa panjat untuk pasang talinya. Sejak kami pindah dari februari sampai sekarang puskesmas kami tidak ada bendera pak, nanti mau kami upayakan pak," 

Tidak hanya itu saja, pihak rekanan juga menggunakan Mushola sebagai pos. Sesuai perjanjian, harusnya rekanan mengganti dan merehab kembali mushola tersebut. 

"Tapi tidak dilakukan, Alhamduliah kami akhirnya iuran terkumpul Rp. 12 juta, untuk perbaikan mushola, dan sampai hari ini sudah selesai," 

Selain itu ampli pun hilang, mereka tidak tahu masalahnya,karena mereka tidak ada dilingkungan tersebut selama pembangunan gedung PKM baru. Tedmon lama tiangnya hilang tidak tahu kemana. 

"Meskipun kami sudah dapat sumur baru, yang lama jadi hilang. Sumur bor itu pemberian dari pertamina. Saya heran, pipa 60 meter ke dalam hilang. Jadi sumur bor lama instalsi ke bangunan lama, rumah dinas dokter dan dokter gigi sekarang tidak ada air," tutupnya.

Sementara itu Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief (MFA) mengatakan, jika itu memang dalam kewajiban rekanan minta diperbaiki, karena ada masa pemeliharaan selama 6 bulan.

"Tapi kalau tidak ada dalam kewajibannya mau diapakan, berarti harus diperbaiki menggunakan dana lain. Terkait pinjam meminjam alat, idealnya tidak ada rekanan minjam ke Pemerintah. Tapi kalau memang kalian punya hubungan baik meminjamkan, mintalah pertanggungjawaban," pungkasnya (TIM)