BATANGHARI,BulianId – Malam grandfinal pemilihan Bujang Gadis Batanghari yang berlangsung di Gedung Pemuda menyisakan cerita yang kurang mengenakkan. Bagaimana tidak, seorang tamu undangan perwakilan pengurus Bujang Gadis Provinsi Jambi ternyata dilarang masuk oleh beberapa oknum pejabat OPD Batanghari.Malam grand final pemilihan Bujang Gadis Batanghari/foto:ist
Dari pantauan awak media pada malam pemilihan tersebut, menjelang Bupati Batanghari beserta Istri hadir, tamu undangan yang mewakili pengurus Bujang Gadis Provinsi Jambi berinisial ‘DG’ tersebut turun dari mobil pribadinya, Jumat (10/11/2023).
Namun, saat ia baru mendekati area pintu masuk ruang Gedung Pemuda, ia sempat dicegat oleh beberapa orang yang diduga panitia acara dan juga oknum pejabat Dinas Batanghari. Kemudian ‘DG’ ditarik dan diajak berdiskusi agar ia jangan masuk ke dalam ruang pemilihan.
Belum diketahui apa alasan para pejabat OPD mencegah ‘DG’ untuk hadir pada acara malam itu, namun dari pantauan awak media, sempat terjadi perdebatan antara ‘DG’ dan oknum pejabat dinas tersebut.
Saat dijumpai awak media, Selasa (28/11/2023), ‘DG’ mengaku kecewa dengan tindakan yang dilakukan oleh oknum tersebut, padahal ia sendiri merupakan alumni Bujang Gadis Batanghari dan saat ini menjabat sebagai Sekretaris di kepengurusan Bujang Gadis Provinsi Jambi.
“Waktu itu saya diminta oleh Ketua Provinsi hadir untuk memenuhi undangan dari panita Bujang Gadis Batanghari di malam grand final pemilihan. Tapi saya malah diperlakukan seperti itu,” ujarnya.
Saat ditanya apa alasan pejabat tersebut mencegah dirinya masuk keruangan, ‘DG’ enggan menjelaskan secara rinci. Ia bahkan meminta agar awak media menanyakan langsung kepada yang bersangkutan.
“Silakah abang tanya langsung ke yang bersangkutan, yang jelas malam itu kami tidak diperbolehkan masuk, waktu itu kami dicegat oleh Pak ‘SGW’ beserta anggotanya dan juga Pak ‘AD’. Keduanya itu pejabat eselon II, bang” singkatnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi awak Bulian.Id, Rabu (29/11/2023), ‘AD’salah satu pejabat OPD di Batanghari mengaku tidak terlibat dalam peristiwa pencegatan tamu utusan Pengurus Bujang Gadis Provinsi Jambi tersebut.
“Dak tau sayo, kan sayo datang terakhiran sekitar jam setengah 10 malam tu. Mungkin orang lain dak,” kata dia.
‘AD’ pun menyebutkan, kalau pun ada larangan untuk tamu hadir, itu bukanlah wewenang dia. Sebab malam itu ia hanya bertugas untuk mengawal dan mengamankan situasi menjelang Bupati Batanghari hadir sebagai tamu.
“Kalau pun katanya ada anggota saya yang terlibat di insiden malam itu, nanti akan saya cari tahu siapa anggotanya dan apa penyebabnya.
Di lain tempat, SGW selaku pejabat salah satu OPD lainnya mengatakan, peristiwa malam itu merupakan salah paham.
“Cuma misskomunikasi ndo, lagian jugo dio dak diundang di acara tu. Setahu sayo dak ado undangan untuk mereka,” singkatnya, rabu (29/11/2023). (ANI)