Forkopimda Kabupaten Batanghari bersama camat dan tokoh adat |
BATANGHARI, BulianId - Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief (MFA) ingin peran Lembaga Adat Kabupaten Batanghari dalam membangun Suri Tauladan di tengah masyarakat yang menurutnya mulai hilang.
Hal itu ia sampaikan saat sambutan dalam kegiatan Workshop Lembaga Adat Restorasi Justice, Mulok Syair Guru Syukur, Penamaan Gedung dan Tugu Tapa Melenggang, serta penyerahan kendaraan operasional kepada para Ketua Lembaga Adat di delapan Kecamatan dalam Kabupaten Batanghari, Selasa (14/06/2022).
Disebutkan Fadhil, untuk merubah Suri tauladan tersebut, tentunya dibutuhkan pikiran dan upaya semua stakeholder untuk membangun hal itu.
"Kita masukkan muatan lokal kemudian gurunya kita kuatkan kompetensinya bahwa dia menjadi guru pasti ada niat yang baik, tapi tauladan itu yang harus dijaga jangan sampai gurunya sama dengan orang-orang yang di pinggir jalan, orang di kaki lima. Harus berbeda muatan dia sebagai guru," ujarnya.
Menurutnya, tidak bisa menyerahkan semua tanggungjawab ke pihak sekolah dan guru,butuh peran dari orang tua untuk menumbuhkan kembali Suri tauladan generasi muda yang mulai hilang.Pemenuhan karakter yang direncanakan oleh pemerintah pusat, bagaimana implementasinya utuh di Kabupaten Batanghari.
Ia menjelaskan ada satu hal yang mesti dirubah di Kabupaten Batanghari, banyak petuah dan nasehat tapi tidak ada proses internalisasi ke diri sendiri.
"Bagaimana cara pikir dan cara tindak kita sesuai dengan apa yang kita ucapkan, sesuai dengan ilmu apa yang kita punya. Itulah kelemahan kita selama ini. Sehingga seiring waktu berjalan, marwah kita, penghargaan orang terhadap kita, Institusi kita, Lembaga Adat, Majelis Ulama Pemerintah Daerah, Organisasi Masyarakat. Akhirnya menjadi lemah di tengah masyarakat, karena begitu banyak diantara diri kita yang tidak mengamalkan itu semua," kata Bupati MFA
Ia menyebut butuh pembenahan dalam integritas, karena sekarang banyak ulama yang tidak menunjukkan keulama'an nya, banyak pejabat yang tidak menjaga marwahnya dan pejabat yang tidak commit dengan ucapannya, sehingga memberikan harapan palsu dan kesenangan sesaat kepada masyarakat.
"Omongan ulama adalah fatwa bagi masyarakat yang akan menjadi tuntunan mereka untuk bertindak dan berfikir. Jika ini tidak kita jaga akan berbahaya dikemudian hari. Oleh sebab itu, kita butuh mengulang kembali Filosofi orang lama terdahulu dan kita sesuaikan dengan kondisi dan situasi zaman sekarang," ungkapnya.(ONE).