Secara Virtual Presiden Joko Widodo Cabut Larangan Ekspor Minyak Goreng

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat live di Istana Negara Jakarta/Foto : Sumber Link YouTube Sekretariat Presiden

BATANGHARI, BulianId - Pemerintah Republik Indonesia umumkan tentang pencabutan larangan Ekspor Crude Palm Oil (CPO). Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) saat konferensi pers secara virtual di Istana Negara Jakarta, Kamis (19/05/2022).

Melalui link YouTube 'Sekretariat Presiden ( https://youtu.be/uy2N8hN3b-k ) yang disubcribe oleh 2 juta lebih pengguna YouTube, Presiden Joko Widodo mengatakan sejak larangan Ekspor minyak goreng diterapkan, Pemerintah terus memantau dan mendorong berbagai langkah untuk memastikan ketersediaan minyak goreng dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Berdasarkan pengecekan langsung ke lapangan dan laporan yang saya terima, Alhamdulillah pasokan minyak goreng terus bertambah. Kebutuhan nasional untuk minyak goreng curah adalah sebesar 194.000 ton per buannya, pada bulan Maret sebelum dilakukan pelarangan ekspor pasokan minyak goreng kita hanya sebesar 64,000,5 ton. Namun setelah dilakukan pelarangan ekspor pada bulan April pasokan kita mencapa 211.000 ton per bulannya, melebihi kebutuhan nasional bulanan kita," kata Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam link video YouTube tersebut.

Lanjut Presiden Joko Widodo, terdapat penurunan harga minyak goreng secara nasional. Pada bulan April sebelum pelarangan ekspor harga rata-rata minyak goreng curah nasional berkisar kurang lebih RP. 19.800 perkilo, dan setelah adanya pelarangan ekspor harga turun menjadi Rp. 17.200 sampai dengan Rp. 17.600 perkilonya. Penambahan pasokan dan penurunan harga tersebut merupakan usaha kita bersama, baik Pemerintah, BUMN dan Swasta. Walaupun memang ada beberapa daerah yang ia (Presiden-Red) tahu harga minyak goreng masih relatif tinggi, tapi ia (Presiden-Red) meyakini dalam beberapa Minggu kedepan harga minyak goreng akan terjangkau menuju harga yang akan ditentukan karena ketersediaannya semakin melimpah.

"Oleh karena itu berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri sawit, baik petani, pekerja dan juga tenaga pendukung lainnya bahwa saya memutuskan ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022. Meskipun ekspor dibuka pemerintah akan tetap mengawasi dan memantau dengan ketat, untuk memastikan pasokan memenuhi dengan harga terjangkau," ujarnya.

Ia (Presiden-Red) juga mengucapkan terimakasih kepada para petani sawit atas pengertian dan dukungan terhadap kebijakan pemerintah yang diambil untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas, secara kelembagaan pemerintah juga akan melakukan regulasi di badan pengelolaan dana perkebunan kelapa sawit agar terus disederhanakan dan dipermudah agar lebih adaptif dan solutif menghadapi dinamika pasokan dan harga minyak dalam negeri sehingga masyarakat dapat dilindungi dan dipenuhi kebutuhannya.

"Disisi lain mengenai dengan adanya dugaan dan penyelewengan distribusi dan produksi dalam minyak goreng, saya juga telah memerintahkan aparat hukum kita untuk tersu melakukan penyelidikan dan memproses hukum para pelakunya. Saya tidak mau ada yang bermain-main yang dampaknya mempersulit rakyat merugikan rakyat," ungkap Presiden Jokowi dalam video berdurasi kurang lebih 4 menit 49 detik tersebut.(ONE).