JAMBI, BulianId – Wakil Gubernur Jambi, Drs.H.Abdullah Sani,M.Pd.I.,
menyatakan, Pemerintah Provinsi Jambi terus berupaya melestarikan Sungai Batanghari,
salah satunya dengan mengadakan event nasional.Wagub Jambi, Abdullah Sani foto bersma/ Foto: Humas
Hal tersebut disampaikan Sani pada saat Rapat Koordinasi Kenduri
Swarna Bhumi, bertempat di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Senin
(14/03/2022).
Sani mengatakan, Pemerintah Provinsi Jambi telah mencanangkan
Gerakan Sungai Batanghari Bersih dan melalui event kenduri Swarnabhumi ini
dapat mengembalikan dan mewariskan kekayaan alam maupun budaya dari Sungai
Batanghari.
” Kita berharap kegiatan kenduri Swarnabhumi menjadi upaya
bersama untuk memajukan kebudayaan dan menjaga lingkungan sungai di daerah
aliran Sungai Batanghari,” kata Sani.
Sani mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan kenduri Swara
Bhumi yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
” Saya menyambut baik kegiatan Susur Budaya Melayu Jambi kerja
sama antara Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Pemerintah
Provinsi Jambi, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ini,” ujar Sani.
Sani menuturkan, Provinsi Jambi memiliki kebudayaan Melayu Jambi
yang beraneka ragam yaitu meliputi upacara kepercayaan tradisional, sistem
kemasyarakatan/kepemimpinan, sistem gotong royong, adat perkawinan, tradisi
lisan, bahasa, pakaian, corak arsitektur bangunan, peralatan dan pertukangan,
permainan, seni, ragam makanan dan minuman, hukum adat, pengobatan dan berbagai
kreasi lainnya.
Sembilan Pemerintah Daerah DAS Batanghari yang hadir pada rapat
koordinasi ini yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Muaro Jambi,
Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin,
Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo Provinsi Jambi, dan Kabupaten Dharmasraya
Provinsi Sumatera Barat menyatakan komitmen yang ditandai dengan penandatangan
secara simbolis.
Sani mengharapkan, dari kenduri Swarnabhumi ini menjadi
informasi baru sekaligus penelusuran bukti-bukti sejarah budaya Melayu Jambi,
melalui konsep traveling budaya dari kacamata anak muda.
” Saya mengharapkan kegiatan ini menjadi upaya untuk menarik
minat para generasi muda bangsa untuk lebih tertarik mengenal budaya daerah dan
bangsanya serta menumbuhkan kebanggaan,” pungkas Sani.
Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilman Farid,Ph.D
mengatakan, kenduri ini bukan hanya kegiatan, namun merupakan gerakan
kebudayaan untuk mengingatkan kembali ingatan masyarakat tentang pentingnya
sungai dalam kehidupan sehingga harus meletakkan kebudayaan di hulu
pembangunan.
Hilman Farid memaparkan, Pemerintah Provinsi Jambi dapat melaksanakan
beberapa rangkaian kegiatan pada kenduri Swarnabhumi ini, diantaranya adalah
seminar, lokakarya, pagelaran, pameran, dan pemanfaatan media-media baru.
Kenduri Swarnabhumi ini berupa kegiatan arung budaya dengan salah satu
tujuannya adalah dapat lebih menjalin kesatuan antar Kabupaten dan Kota.
” Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada kenduri
Swarnabhumi dapat menyesuaikan dan bersinergi dengan kegiatan Pemerintah
Daerah. Komitmen dari setiap Pemerintah Daerah terhadap daerah aliran Sungai
Batanghari sangat penting untuk menyukseskan kenduri Swarnabhumi,” kata Hilman
Farid.
Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto mengungkapkan,
setidaknya ada 3 (tiga) pendekatan yang sangat penting dalam pengelolaan Sungai
Batanghari, yaitu: pertama adalah adat, dengan munculnya kesadaran kolektif
masyarakat, kedua adalah pendekatan politik, dengan adanya komitmen bersama
seluruh pemangku kepentingan, dan yang terakhir adalah pendekatan hukum, dengan
adanya aturan yang mengikat untuk menjamin pengelolaan Sungai Batanghari.
(humas/NZA)