Bulianid - Dilihat dari kejauhan alangkah bahagia hatiku, mendekat berjalan mengarah keposisiku di ujung depan rumah, sambil mengembangkan kedua tangannnya anakku berteriak, “Mama, mama, mbk pulang”. Tanpa terasa sudah hamper 6 bulan dia tak pulang ke kampung halamannya, nun jauh di rantau orang dia menyelesaikan tugas kuliah dan belajar untuk memberikan yang terbaik bagi kedua orang tuanya. Dadaku sesak antara haru dan senang. Inilah kondisi dan suasana kepulangan putri semata wayangku ke kampong halamannya.
Sekelumit adegan tersebut mengingatkanku akan dampak yang ditimbulkan dari adanya bencana secara mendunia, Covid-19. Sampai hari ini perasaan takut, perasaan gundah, perasaan miris setiap melihat dan mendengar kabar dari media online dan cetak. Betapi bahaya yang ditimbulkan dari covid 19 ini begitu dahsyat dan mengerikannya.
Jika kita hanya memikirkan dampak negatif dari wabah Pandemi covid-19 memang tidak ada habisnya, sedangkan kita harus tetap hidup dan menjalankan aktivitas seperti biasa untuk tetap mengisi kemerdekaan dan pembangunan di Indonesia ini. Siapa lagi yang akan berbuat baik untuk Negara ini jika kita terus dihantui perasaan takut, ujungnya kita akan kaku dan berpikiran tidak maju.
Kondisi ini akan dapat tertanggulangi dengan kita berusaha untuk tetap belajar, bekerja dan beraktivitas sesuai dengan kemampuan dan latar belakang kita masing-masing, tetapi dengan tetap tidak menganggap remeh akan adanya virus ini. Untuk itu teman, mari kita bangkit dan bekarya sesuai kompetensi yang ada di badan kita serta berusaha membangun citra diri bahwa kita bisa melewati semua ini dengan Protokol Kesehatan yang ketat dan tentunya sudah melaksanakan Vaksinansi baik pertama maupun kedua, serta mengikuti semua program-program yang diintruksikan kepada masyarakat pada umumnya misalnya yang untuk daerah level-3 sampai 4 mematuhi PPKM yang sudah disepakati oleh pemerintah daerah.
Dalam hal ini penulis berkontribusi mengisi peluang dan mengambil hikmah dari covid-19 ini diantaranya :
Penulis merasa lebih dekat dengan sang Pencipta, Allah SWT, bahwa dia pemberi dan pengambil segalanya, keinginan untuk mengenalNya dalam bentuk ibadah apapun itu.
Penulis merasa lebih dekat dengan keluarga, yang semula sibuk dengan tugas dan kerja masing-masing antara suami istri dan anak, covid-19 membuat kita banyak dirumah dan lebih memperhatikan apa kekurangan kita selama ini dalam berkeluarga.
Penulis lebih kenal dengan keluarga yang lebih banyak memegang social media dan bersilaturahmi walau melalui sosmed tersebut.
Penulis banyak kesempatan lebih mengenal siswa sebagai binaan dan peran penulis sebagai pendidik mengenal siswa dan menyelesaikan masalah yang ada di siswa.
Penulis banyak waktu untuk menuangkan kebiasaan membaca dan menulis dalam bentuk apresiasi terhadap lomba-lomba maupun sekedar berkomentar edukasi.
Penulis lebih bnayak waktu untuk melatih siswa binaan dan siswa latih untuk fokus dalam bidang ekstrakurikuler.
Demikian sekelumit manfaat positif yang penulis rasakan dari kondisi Pandemi Covid-19 yang ”Tidak Selamanya Musibah Membawa Bencana”, kita syukuri saja sampai saat ini kita masih diberi hidup dan kekuatan untuk berbagi kasih dan rejeki kepada teman-teman kita yang terpapar maupun yang gugur akibat musibah ini. Amin. (*)
*Penulis adalah guru di SMA Negeri 5 Tanjabtim